“BETHLEHEM” (Yohanes 7 : 42)


“Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung BETLEHEM, tempat Daud dahulu tinggal."
(Yohanes 7:42)
 PENDAHULUANPuji Tuhan, pada akhir tahun 2013, tepatnya tanggal 11-12-13 (angka unik dibaca 11, 12, 13) dapat mengungkapkan secara eksegetical akan arti Betlehem. Dengan fokus supaya makna Betlehem itu, memaknai hati, pikiran dan gaya hidup kita. Desa Betlehem yang kecil itu menurut saya, mempunyai 1001 arti yang tidak berarti. Tetapi  karena dipilih, ditetapkan dan dihadirkan Tuhan sehingga mempunyai makna dan dampak yang spektakuler. 1.      Latarbelakang
Betlehem adalah kota kecil terletak 9 Km di selatan Yerusalem. Dahulu bernama Efrat (Kej 35:19) dan dikenal sebagai Betlehem Yehuda, atau Betlehem Efrata untuk membedakannya dari kota lain yang mempunyai nama sama. Kota ini telah berdiri sekitar 1250 sM, dan sering disebut dalam Perjanjian Lama, terutama di dalam hubungannya dengan Raja Daud, tempat Rut, neneknya, tinggal (Rut 1:19; 4:11), dan tempat Daud sendiri dilahirkan (1 Sam 17:12).[1]Menurut catatan sejarah, kaisar Romawi Hadrianus merusak kota itu pada abad 2 M dan orang Yahudi diusir.[2] Kota ini kemudian disebut kota Daud, bahkan kota ini sangat unik karena dari situlah akan lahir seorang yang akan bangkit seorag pemimpin Israel yang akan menggembalakan bangsa Israel (Mat 2:6). Di kota ini juga banyak terjadi peristiwa penting yakni kelahiran mesias, pembunuhan anak usia 2 tahun, dan dikunjungi oleh orang majus (ahli astronomi) yang mana mencari mesias untuk memberikan penghormatan atau penyembahan.
 2.      Pengertian istilah
Secara etimologi Betlehem atau בית לחם, Beyth Lechem (Ibrani) berasal dari 2 akar kata yakni בית, bayith artinya house (rumah)[3] dan לחם, lechem artinya bread (roti), food (makanan dan minuman), grain (butir padi),[4] tetapi kata לחם, lechem sendiri memiliki asal kata yang lain artinya לחם, lacham artinya to fight (perjuang/ pertarungan), do battle (yang harus berperang), make war (membuat perang)[5]; bila kedua kata itu digabung menjadi בית לחם, Beyth Lechem yang berarti house of bread (rumah roti/ rumah makanan), birthplace of David (tempat kelahiran Daud).[6] Jadi Betlehem berarti rumah roti atau kota Daud yang menggambarkan dari sanalah sumber makanan (berkat) dan pemimpin (Raja Daud) yang berjuang untuk terciptanya kondisi yang kondusif di Israel.
 PENGARUH BETLEHEM Latarbelakang teks: Yohanes 7:42Sebelum lebih jauh menjelaskan keunikan Kota Betlehem maka terlebih dahulu melihat latarbelakang Yohanes 7:42. Pada hari raya Pondok Daun Tuhan Yesus pergi ke Yerusalem, di sana Dia mengajarkan tentang banyak hal dan juga memberi kesaksian tentang diriNya. Salah satu yang Dia ajarkan adalah mengenai “Air sumber hidup” yakni dengan mengajak banyak orang percaya kepadaNya karena dengan begitu dalam hati mereka akan mengalir aliran-aliran air hidup (Yohanes 7:37-39). Perkataan Yesus mengdatangkan reaksi yang berbeda dari banyak orang. Beberapa memuji dan menyangka Dia nabi yang dikatakan Musa.[7] Orang lain bingung sebab Yesus datang dari Galilea dan mereka tidak menyelidiki tentang Dia untuk mencari tahu bahwa Ia (Yesus) sebenarnya keturunan Daud dan lahir di Betlehem, melainkan bertengkar mengenai Dia.[8] Himbauan Yesus untuk percaya kepadaNya menghasil tanggapan yang berbeda sebanyak kelompok yang berbeda pula. Ada sorakan yang dangkal (Yoh 7:40) dan juga pertentangan (Yoh 7:41-44), permusuhan terbuka (Yoh 7:45-49) dan iman yang ragu-ragu (Yoh 7:50-52). Namun, tidak satupun dari mereka menyelidiki Dia dengan teliti; pernyataan-peryataan mereka sebenarnya hanyalah opini.[9] 1.      Mengapa Betlehem?
Jawaban yang gampang untuk pertanyaan mengapa/ alasan dipilih Betlehem mungkin dengan cepat kita katakann bahwa itu adalah inisiatif Allah. Jawaban ini memang benar tetapi kita tidak akan mengalami keindahan dengan jawaban yang singkat. Oleh karena penyataan Allah yang khusus itu ada dalam Alkitab, maka wajib kita menemukan keindahan dalam proses menemukan jawaban mengenai alasan dipilihnya Kota Betlehem.
Alasan Kota Betlehem dipilih sebagai tempat kelahiran Mesias (Yesus) yakni untuk menggenapi nubuat nabi-nabi pada masa perjanjian lama. Tuhan Yesus berkata: "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya (Mat 5:17). Nubuat-nubuat berkenaan dengan tempat kelahiran dan garis keturunan antara lain:a.       Firman Tuhan kepada Mikha bahwa: “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala” (Mikha 5:1). Firman Tuhan kepada Mikha ini kemudian digenapi oleh Yesus Kristus seperti yang laporkan oleh Lukas: Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud (Luk 2:4).b.      Firman Tuhan kepada Yesaya bahwa: Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. (Yesaya 9:6). Firman Tuhan kepada Yesaya ini kemudian di Genapi dalam Lukas 1:32-33 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
Firman Tuhan datang kepada 2 orang (Mikha dan Yesaya) yang berbeda, pada masa yang berbeda pula tetapi memiliki fokus yang sama, yakni tentang Mesias yang akan datang memulihkan bangsa Israel. Mikha hidup pada masa pemerintahan Yotam pada tahun 742 – 735 seb.M;[10] sedangkan Yesaya hidup pada masa pemerintahan Uzia 791 – 739 seb.M. Walaupun demikian, apa yang dinubuat tidak meleset sedikitpun, dan secara konkret tergenapi semuanya dalam pribadi Tuhan Yesus Kristus yaitu dalam kelahiran dan karya, serta pemerintahanNya.Dalam Yohanes 7:42 banyak orang mempertanyaan asal-usul Tuhan Yesus secara genetik dan geografis. Secara genetik dipertanyakan tentang garis keturunan dan geografis mengenai tempat lahir Tuhan Yesus. Seorang dengan lantang mengatakan bahwa “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampong Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal” (Yoh 7:41-42).  Pink mengatakan bahwa mereka mengenal huruf-huruf Firman, tetapi tidak mengerti isinya. Mereka mengutip nubuatan nabi, namun menolak Kristus, padahal Mesias itu sendiri berdiri dihadapan mereka, tetapi mereka tidak mengenal Dia[11] dan bukti yang mereka kemukakan untuk membuktikan bahwa Dia bukan Mesias, justeru menjadi bukti bahwa memang Dialah Mesias![12]Dengan demikian, dipilihnya Betlehem sebagai tempat kelahiran Tuhan Yesus (Mesias) adalah selain penggenapan, juga sebagai penegasan bahwa benar Dia (Yesus) berasal dari keturunan dan kota Daud. Karena Mesias dianggap sebagai pribadi yang akan membebaskan bangsa Israel, maka artinya Betlehem, selain disebut rumah roti, juga sebagai kota yang melahirkan seorang pejuang yang datang memulihkan bangsa Israel. Perjuangan itu dapat dilihat dari karya Tuhan Yesus pada waktu menanggung dosa manusia melalui salib. Daud sebagai petarung yang berjuang mengalahkan musuh sehingga Israel kondusif sementara; sedangkan Yesus petarung yang berkorban supaya bangsa Israel dan semua manusia dipulihkan dan diperdamaikan dengan Allah (kondusif abadi). 2.      Bagaimana memilih?
Cara Tuhan selalu tidak sejalan dengan nalar manusia berdosa (1 Sam 16:6). Tuhan berfirman kepada Samuel untuk pergi ke Betlehem dan di sana akan ditunjukkan orang yang akan diurapi menjadi raja untuk menggantikan Saul, yakni anak Isai. Adapun Isai memiliki 8 dan 7 diantaranya telah disuruh untuk lewat dihadapan Samuel, tetapi semuanya tidak dipilih untuk menjadi raja, melainkan anak bungsu Isai yaitu Daud yang dipilih menjadi raja. Daud tidak diperhitungkan oleh kakak-kakaknya karena dia (Daud) hanyalah seorang gembala dan Saul pun demikian, dengan alasan bahwa dia masih muda. Tetapi hal yang paling spektakuler adalah Daud berhasil mengalahkan Goliat (orang Filistin) tanpa memakai baju perang (daud menanggalkan baju perang yang dikenakan Saul kepadanya), tetapi dia datang dengan nama Tuhan Allah hidup, dengan keyakinan bahwa Tuhan telah melepaska aku dari cakar singa maupun beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu (1 Sam 17:37).Dengan demikian, Tuhan memilih bukan karena Kota Betlehem, karena kota itu dikatakan kecil, artinya mengapa bukan kota besar, melainkan karena dikota itulah lahir seorang Daud yang takut kepada Tuhan. Manusia melihat fisik, tetapi Allah melihat hati. Tetapi dalam hal ini kita harus mengerti bahwa dalam kedaulatan Allah, Dia telah memilih Daud untuk menjadi raja sehingga Dia sendiri yang mempersiapkannya. Jadi, Allah memilih berdasarkan inisiatifNya yang terbatas diketahui manusia, tetapi juga Allah memilih karena melihat hati bukan karena paras, itulah yang relatif manusia dapat mengetahuinya. 3.      Dampak pemilihan
Dampak pemilihan berarti pengaruh yang kuat dari pemilihan Allah atas kota tersebut yang akan dilihat dari masa ke masa yang memiliki korelasi yang jelas.a.      Lalu
Pada masa yang lalu, Betlehem dipakai Tuhan untuk menyelamatkan Nenek Daud yaitu Rut. Yang mana pada waktu itu Rut orang Moab ditebus oleh Boas sehingga dia juga masuk dalam hitungan sama seperti Rahel dan Lea yang keduanya membangun Israel (Rut 4). Perlu diketahui bahwa kota Betlehem adalah tempat tinggal orang kafir yang sebelum Abraham masuk dan menempati kota tersebut.Dengan mengerti bahwa Rut, nenek Daud adalah perempuan Moab, keturunan Lot dan hal ini menunjukkan bahwa dia bukan termasuk dalam garis keturunan Abraham, tetapi karena ditebus oleh Boas sehingga dia masuk dalam keturunan Yakub anak Ishak. Sebagai dasarnya adalah Rut di samakan dengan Rahel dan Lea (Rut 4:11) yakni isteri Yakub, maka seharusnya pernyataan dalam Yohanes 7:41 tersebut tidak diungkapkan jika mereka benar-benar meneliti dan mengerti Firman Tuhan.
Dengan demikian, dampak pada yang lalu telah menyadarkan orang Yahudi bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan. Mesias yang datang memulihkan dan mendamaikan mereka dengan Allah, bukan untuk membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Dampak tersebut nyata dalam diri Petrus (orang Yahudi), Paulus (anggota Sanhendrin) seorag Yahudi garis keras, dst sehingga kedua tokoh ini dan teman-teman yang lain menyampaikan kabar baik tentang kelahiran, karya dan kebangkitan Tuhan Yesus sampai titik darah penghabisan.
 b.      Sekarang
Betlehem masa kini adalah tempat yang kecil yang tidak diperhitungkan orang tetapi dari situ juga lahir petarung-petarung sejati yang berjuang memberitakan injil ke segala pelosok hingga akhir hidup mereka. Secara nyata dapat dilihat dari kehidupan Pdt. DR. Petrus Octavianus, beliau lahir di Desa Lais di pulau Rote yang kecil tetapi dipilih Tuhan menjadi hamba Tuhan yang spektakuler. Saya (Pdt. Awasuning Manaransyah) adalah anak seorang biasa dan tinggal didesa yang terpencil tetapi dicari Tuhan melalui pelayanan Pdt. DR. Petrus Octavianus sehingga sekarang telah melayani 37 tahun. Hal ini diungkapkan bukan menunjukkan saya bisa, tetapi semata-mata mau mengungkapka bahwa anugrah Allah lebih besar dari kesederhanaan kota maupun pribadi saya. Anugrah Tuhan dapat mengatasi semua keterbatasan.
 c.       Akan datang
            Dampak akan datang adalah proses yakni hari esok, artinya bila kita masih menikmati hasil esok kita harus berdampak supaya setiap kota atau desa dapat lahir petarung-petarung sejati untuk kabar baik, sehingga semua orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Selain itu, setiap kali kita merayakan hari raya natal, berarti kita diberikan kesempatan sekali lagi.o   Apakah hati kita telah terbuka untuk menjadi palungan tempat Tuhan Yesus lahir?
o   Apakah kasih natal, membawa damai untuk sesama dapat diwujudkan dalam kehadiran kita?
o   Apakah kita sudah mempersiapkan sesuatu untuk Tuhan Yesus?
Tiga pertanyaan di atas merupakan refleksi bagi kita, sehingga kita menyadari akan kehidupan yang masih diberikan kepada kita oleh Tuhan. Dengan kesadaran semacam ini membentuk suatu sikap yang memuliakan Tuhan, dalam hal:o   Mengucap syukur Tuhan masih memberikan kesempatan, untuk hidup dan melaksanakan perintahNya. Ucapan syukur menggambarkan sikap seorang yang tahu diri bahwa hidupnya adalah anugrah. Dalam kesederhaan tetapi Tuhan membuat menjadi istimewa bagi kemuliaanNya. Jadi, jika ucapan syukur itu tidak ada maka sama halnya orang durhaka yang tidak tahu diri dan berterimakasih kepada Tuhan.
o   Evaluasi diri dan program yang telah kita rencanakan untuk dilakukan. Sikap ini menggambarkan kesadaran bahwa kita terbatas dalam segala hal sehingga evaluasi adalah diri dan program adalah 2 hal yang integral. Jadi, mengevaluasi diri dan program adalah bentuk kesadaran akan keterbatasan.
o   Komitmen untuk menjadi berkat, lupakan segala kesederhanaan. Sikap ini menggambarkan keteguhan hati yang meyakini bahwa Tuhan telah mengubahkan kita menjadi istimewa untuk menjadi alat ditanganNya. Kesadaran akan hal ini membuat kita berani membuat komitmen untuk menjadi berkat dengan melupakan segala kesederhanaan yang ada pada diri kita. Jadi, komitmen adalah suatu keteguhan hati kepada Tuhan yang tidak luntur oleh keadaan diri.
  PENUTUP 1.      Kesimpulan
a.       Betlehem adalah kota kecil tetapi disanalah lahir petarung-petarung sejati seperti Raja Daud dan Tuhan Yesus.
b.      Betlehem dikenal karena dari sana lahir petarung-petarung sejati yaitu pembawa damai, pembawa perubahan bagi dunia.
2.      Aplikasi
a.       Marilah kita menjadi petarung-petarung sejati yang memberitakan kabar baik tentang Tuhan Yesus, karena dimana kita lahir dikota atau desa kecil sekalipun jika Allah telah memilih menjadi hamba Tuhan maka kita harus pergi dengan berani.
b.      Marilah kita menjadi petarung-petarung sejati sehingga menjadikan kota atau desa kita pernah lahir menjadi monument yang tidak kelihatan tetapi selalu dikenang dan dikenal, bukan sebagai tujuan melainkan dampak dari perjuang memberitakan kabar baik.

[1] Kamus Browning
[2] J.D Douglas dkk, Ensiklkopedia Alkitab Masa Kini 1, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1992),188
[3] Lekskon Ibrani <1004>
[4] Leksikon Ibrani <3899>
[5] Leksikon Ibrani <3898>
[6] Leksikon Ibrani <1035>
[7] Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan (Ulangan 18:15)
[8] J. Wesley Brill, Tafsiran Injil Yohanes, (Bandung: Kalam Kudus, 1976), 82
[9] Merrillc C. Tenney, Injil Iman, (Malang: Gandum Mas,2003), 147
[10] J.D Douglas dkk, Ensiklkopedia Alkitab Masa Kini 2, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1992), 83
[11] A. W. Pink, Tafsiran Injil Yohanes, (Surabaya: Yakin, 1945), 155
[12] Dave Hagelberg, Tafsiran Injil Yohanes (pasal 6-12), (Yogyakarta: ANDI, 2001), 80

Komentar

Postingan Populer